Sabtu, 30 November 2013

Lirik lagu back to december dan artinya (Taylor Swift)

I'm so glad you made time to see me
Aku sangat senang kau mau luangkan waktu untuk menemuiku
How's life? Tell me, how's your family?
Bagaimana kabarmu? Katakan, bagaimana kabar keluargamu?
I haven't seen them in a while
Sudah cukup lama aku tak bertemu mereka

You've been good, busier than ever
Kabarmu baik, lebih sibuk dari dahulu
We small talk, work and the weather
Kita berbincang, (tentang) pekerjaan dan cuaca

Your guard is up, and I know why
Kau tampak hati-hati, dan aku tahu sebabnya

Because the last time you saw me
Karna terakhir kali kau melihatku
Is still burned in the back of your mind
Masih berkobar di dalam pikiranmu
You gave me roses, and I left them there to die
Kau beri aku mawar, dan kubiarkan semuanya layu

So this is me swallowing my pride
Dan kini kutelan ludahku sendiri
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
Berdiri di depanmu, minta maaf untuk malam itu
And I go back to December all the time
Dan selalu kukenang bulan Desember 

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu
Wishing I'd realized what I had when you were mine
Berharap dulu kusadari yang kumiliki saat kau bersamaku
I go back to December, turn around and make it alright
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya
I go back to December all the time
Selalu kukenang bulan Desember 

These days, I haven't been sleeping
Akhir-akhir ini, aku tak bisa tidur
Staying up, playing back myself leaving
Terjaga, membayangkan kepergianku
When your birthday passed, and I didn't call
Di hari ulang tahunmu, dan aku tak menghubungimu

Then I think about summer, all the beautiful times
Lalu terpikirku tentang musim panas, saat-saat yang indah
I watched you laughing from the passenger side
Kulihat kau tertawa di bangku penumpang
And realized I loved you in the fall
Dan kusadari aku mencintaimu di musim gugur


And then the cold came, the dark days
Dan lalu musim dingin datang, hari-hari gelap
When fear crept into my mind
Saat rasa takut merasuk pikiranku
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye
Tlah kau berikan seluruh cintamu, dan kubalas dengan meninggalkanmu

So this is me swallowing my pride
Dan kini kutelan ludahku sendiri
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
Berdiri di depanmu, minta maaf untuk malam itu
And I go back to December all the time
Dan selalu kukenang bulan Desember 

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu
Wishing I'd realized what I had when you were mine
Berharap kusadari yang kunikmati saat kau bersamaku
I go back to December, turn around and make it alright
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya
I go back to December all the time
Selalu kukenang bulan Desember 

I miss your tan skin, your sweet smile
Aku rindu kulit sawo matangmu, senyum manismu
So good to me, so right
Begitu indah bagiku, begitu indah
And how you held me in your arms that September night
Dan bagaimana kau dekap aku di malam bulan September itu
The first time you ever saw me cry
Pertama kali kau lihat aku menangis

Maybe this is wishful thinking
Ini mungkin hanya harapan
Probably mindless dreaming
Mungkin sekedar mimpi
But if we loved again, I swear I'd love you right
Namun jika kita saling mencintai lagi, aku bersumpah akan mencintaimu seperti seharusnya

I'd go back in time and change it, but I can't
Aku mau kembali ke masa lalu dan mengubahnya, namun aku tak bisa
So if the chain is on your door, I understand
Maka jika rantai itu ada di pintumu, kumengerti

So this is me swallowing my pride
Dan kini kutelan ludahku sendiri
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
Berdiri di depanmu, minta maaf untuk malam itu
And I go back to December all the time
Dan kukenang kembali bulan Desember ketika itu

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Ternyata kebebasan tiada artinya jika merindukanmu
Wishing I'd realized what I had when you were mine
Berharap kusadari yang kunikmati saat kau bersamaku
I go back to December, turn around and make it alright
Kukenang kembali bulan Desember, menoleh dan meluruskan semuanya
I go back to December all the time
Selalu Kukenang bulan Desember

Jumat, 29 November 2013

Pendapatku tentang islam

Islam itu agamaku.
Islam menyambutku ketika lahir dengan adzannya.
Islam mengiringi hidupku dengan berbagai ibadah dan perintah yang wajib dilakukan.
Islam mengiringi pula hidupku dengan berbagai larangan yang tidak patut dilakukan.
Islam itu fleksibel dengan kesempatan kedua, ketiga, bahkan keempatnya. Misal aku tak kuat shalat dengan keadaan berdiri krn sakit, aku boleh shalat dengan keadaan duduk bahkan tidur jika memang terlalu berat.
Islam mengajarkanku untuk selalu sabar walau masalah seberat apapun. Karena sabar itu tidak ada batasnya, dan sebesar apapun masalah tidak melebihi batas kemampuan manusia untuk mengatasinya.
Islam mengajarkanku untuk selalu senyum kepada sesama meski ia tidak membalasnya.
Islam mengajarkanku untuk bertoleransi meski kita beda agama, ras, suku, budaya bahkan warna kulit.
Islam mengajarkanku untuk senantiasa menolong sebisa apapun aku.
Islam mengajarkanku untuk selalu damai.
Islam mengajarkanku untuk tidak meng kotak-kotak an sesuatu.
Islam menyelamatkan ku untuk hidup di tengah kebodohan.
Islam tidak menyukai sesuatu yang berlebihan.
Islam menyambut siapapun itu yang ingin berkenalan.
Islam bukan teroris.
Islam bukan rakyat miskin.
Islam saling mencintai dan mengasihi.
Islam mewajibkan kesucian.
Islam selalu mengajarkan untuk selalu sopan santun, ramah tamah, serta tidak sombong.
Islam itu sederhana tapi bukan untuk dipandang rendah.
Islam ada kitab suci Al-Qur'an yg memuat segalanya dalam bertindak, hukum, bahkan keadaan mendatang telah ada dalam Al-Qur'an.
Islam, Muhammad S.A.W adalah panutanku.
Islam bukan untuk disalahkan ketika aku bersalah.
Islam tidak kaku.
Islam saling memaafkan.
Islam tidak mengenal senioritas tetapi solidaritas.
Islam adalah keluarga dan saudara.
Islam bukan untuk diinjak bukan pula harus menginjak, tapi segalanya harus saling damai dan satu.
Islam bukan perang.
Islam mencintai persatuan bukan perselisihan.
Islam adalah agama terbaik bagiku.
Islam ada tanpa aku bukan masalah. Aku ada tanpa islam itu masalah bagiku.
Islam itu indah.
Islam, aku ingin mati dalam keadaan islam. Aku cinta islam, aku cinta Allah S.W.T.
-Islam isn't about "We're better than u". Islam is about "Let me show u something that is better for u".-
1 ibadah = Agree
1 langgaran = Ignore

#Repost from ask.fm

Kamis, 28 November 2013

Resep Singkong Thailand

SINGKONG THAILAND




Bahan dan Harga:
*      2 Buah kelapa parut               = Rp. 10.000,00
*      1 Kg Singkong                                    = Rp.    2.500,00
*      1 Ikat daun pandan                 = Rp.    1.500,00
*      1 Bungkus Tepung Maizena   = Rp. 10.000,00
*      1 ikat daun pisang                   = Rp.   2.000,00
*      ¼ Gula pasir                           = Rp.   3.500,00

Perlengkapan:
*      25 buah Pembungkus Mika  = Rp.   5.000,00
*      1 bungkus sendok plastik       = Rp.   3.000,00
*      1 bungkus plastik kecil           = Rp.   2.000,00  +
Jumlah Harga                               = Rp.  39.500,00

Cara Membuat:
1.       Rebus singkong yang sudah dikupas dan dipotong dengan air sampai empuk.
2.      Rendam singkong yang sudah direbus kedalam air gula selama ±20 menit.
3.      Setelah direndam dalam air gula, tiriskan diatas sebuah wadah.
4.      Untuk membuat fla, peras parutan kelapa terlebih dahulu
5.      Rebus air santan, kemudian tuangkan tepung maizena dan aduk hingga mengental.
6.      Potong singkong menjadi dua bagian lalu letakkan dalam pembungkus mika
7.      Sirami singkong yang ada dalam pembungkus mika dengan fla yang telah dibuat
8.      Berikan potongan daun pandan sebagai garnish

9.      Singkong Thailand siap dihidangkan

Cover Tugas Wawancara

Tugas
“Wawancara“
Teori Pembahasan: Bimbingan Konseling





Disusun Oleh:

Egha Rhiyanti Putri
&
Oriza Aulia Sativa

Kelas: XI Akuntansi 2
Bidang Keahlian: Akuntansi


Narasumber:

Ibu Lilis