Rabu, 24 April 2013

Arti sebuah cerita cinta


“Tak ada yang bisa kubayangkan selain dirimu” –egharhiyanti

Mungkin, dulu aku tidak benar-benar mengerti cinta. Tetapi saat aku merasakan pahitnya cinta, aku baru mengerti tentang hal itu. Pahit yang kurasakan, ditinggalkan oleh seorang mantan kekasihku tanpa ku tau alasan yang sebenarnya dia mengakhiri hubungan kami. Aku terus memikirkannya seolah-olah aku masih memilikinya. Selalu ku tanyakan kabarnya kepada teman-temannya. Dan suatu kalimat “ia baik-baik saja” sudah membuatku lega. Seminggu setelah kepergiannya aku merasakan kesepian yang tak terkalahkan. Kesepian itu bernama tanpa-Nya, yang membunuhku secara perlahan. Hatiku hampa, tak ada seorang pun yang mampu mengisi hatiku. Aku tak pernah memperdulikan seseorang yang mencintaiku, walaupun cinta itu tulus dari hatinya. Hanya satu yang aku takutkan dari cinta, yaitu kesakitan. Kesakitan yang pernah ku rasakan tak ingin lagi kurasakan kembali. Butuh bertahun-tahun lamanya bagiku untuk menghilangkan perasaan yang begitu tulus.

Hati ini lelah untuk terus berjuang. Lelah untuk terus tersenyum dalam tangis. Butiran air mata yang selalu membasahi pipiku selalu ku sembunyikan dengan beribu alasan supaya tak ada seorang pun yang tau sakit yang kurasakan. Aku hanya bisa memendam perasaan itu. Kukumpulkan setumpuk rasa sakit itu tanpa seorang pun yang mengetahuinya. Seringkali ku berbicara bahwa aku baik-baik saja, walaupun hati ini sebenarnya terluka. Luka yang ada di hati yang sangat dalam yang sangat susah untuk ku sembuhkan.

Berkali-kali ku coba untuk membuka hatiku untuk orang lain, tetapi tetap saja tidak bisa. Sampai pada saatnya aku menemukan seseorang yang mampu membuatku jatuh cinta kepadanya. Perasaan ini hanya tertuju padanya, entah apa yang harus ku katakan. Dia yang mampu membuka pintu hatiku lagi dan langsung terisi olehnya. Kapasitasku memang hanya seorang adik kelas, tapi perasaanku melebihi dari seorang adik kelas. Yap mulai kalian tebak dia adalah seorang kakak kelasku yang benar-benar belum ku kenal sebelumnya. Tetapi sejak perkenalan kami melalui sebuah pesan singkat-BBM. Membuat kita mengenal satu sama lain. Dan sudah dijelaskan disaat awal, dia yang mampu mengisi hatiku. Sebelum ada dia hidupku gelap tak ada satu pun cahaya yang mampu menerangi, tetapi saat kedatangan dia, dia mampu merubah semuanya. Hari-hariku menjadi lebih berwarna, semangat belajarku untuk pergi ke sekolah semakin bertambah, rasa untuk meninggalkan sekolah ketika bel pulang sekolah berbunyi menjadi suatu hal yang paling ku benci.

Sampai pada saatnya aku dapat menjadi bagian dari hidupnya. Senang yang begitu membara di hati ini membuatku semakin gila dibuatnya. Senyum ceria yang selalu ku keluarkan tiap harinya, tak ada tangis ataupun air mata yang keluar. Bagaimana tidak bahagia jika orang yang kita cintai akhirnya menjadi milik kita. Hari demi hari perasaan ini semakin bertambah untuknya,walaupun ada sedikit rasa kecewa tetapi kekecewaan itu sudah tertutupi oleh rasa sayang yang kupunya. Tetapi semua itu hanya beberapa saat karena ada suatu hal yang tidak bisa ku jelaskan disini yang membuat kami berpisah. Dengan segala ketidakpastian yang selalu menggrogotiku, aku harus tetap melepaskannya. Semuanya berjalan dengan cepat. Sapa manjanya, tawa renyahnya, cerita lugunya, dan segala hal yang membuat otakku penuh karenanya. Aku masih merasakan udara yang sama. Masih berdiam di tempat yang sama. Tapi yang kurasakan tak lagi sama. Dua minggu lamanya hubungan ku dengannya. Sangat singkat memang, tetapi itu bisa membuatku merasa bahagia. Sehari setelah kejadian itu, air mataku selalu membasahi pipiku. Hati ini hancur dan tidak dapat ku deskripsikan bagaimana perasaan ini. Sebenarnya, aku tidak ingin semuanya berakhir. Tetapi perpisahan harus terjadi, untuk kebaikan hubungan kami. Tidak dapat kupungkiri dan tak harus menyangkal diri, bahwa selama rentan waktu tanpanya aku merasa ada sesuatu yang hilang.

Tetapi, perpisahan itu tidak menjadi alasan untuk ku berkomunikasi dengannya. Rasa yang begitu tulus untuknya, membuatku masih memberikannya perhatian-perhatian kecil walaupun ia tidak dapat menyadarinya. Saat tepatnya dua bulan aku berpisah dengannya, hari itu sangatlah special karena aku menghabiskan waktu dengannya hingga larut malam. Membuat kenangan baru yang semakin membuatku sulit untuk menghilangkan perasaan ini. Sudah ku katakan sejak awal, dapat disimpulkan bahwa aku tidak mudah melepaskan sesorang yang begitu aku cinta. Dia, dia adalah seorang kakak kelas yang mampu mengubah kehidupanku. Walaupun kini dia sudah bukan menjadi milikku lagi, tetapi cahaya yang dia berikan masih terlihat jelas dihatiku.

Untuk mantan kekasihku,
Aku rindu kita yang dulu, yang sering berbicara tentang hal bodoh melalui pesan singkat-BBM. Dan aku rindu saat dimana kita saling menghabiskan waktu bersama. Harapanku kini, kita dapat bersatu lagi walaupun hanya sebatas adik-kakak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar